Lagu Jawa Saat Kuda Kepang

Lagu Jawa Saat Kuda Kepang Rating: 3,7/5 9962reviews
Lagu Jawa Saat Kuda Kepanga

(Pada Dasarnya) 'RUMAH' Saya (Selalu) Di Salatiga. Saya suka mengenang sebab: 1. Kontradiksi 'kebaikan' dan 'keburukan', 'keasyikan dan 'ketidakasyikan', 'kebahagiaan' dan 'keremukan'. Meluruh jadi mutiara refleksi. 2. Ketika menyadari sudah sampai sejauh mana / apa ziarah peradaban kita, manakala ada hal-hal yang memburuk (sialnya hal-hal ini banyak) kita jadi punya orientasi untuk 'kembali'. 3. Pada dasarnya kita tidak sedang dalam perjalanan 'pergi', tapi perjalanan 'kembali'.

Jan 02, 2010 sajak untuk lagu kuda kepang dan Silat. Sajak untuk lagu kuda kepang dan Silat. Rasuk @ Joy Song. Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang.

Saya tak pernah kemana-kemana, apalagi benar-benar meninggalkan kota ini. Winols 2.24 Crack on this page. Lahir di Tingkir (dulu kecamatan Suruh kabupaten Semarang Jawa Tengah, sekarang masuk wilayah kotamadya Salatiga) tahun 1969.

Umur 2-3 tahun pindah ke Salatiga kota. Akhir 80an sampai awal 90an kuliah di Jogja, ngekos dan rutin pulang Salatiga. Putus kuliah kembali ke Salatiga. Akhir 90an mencoba cari (arti) hidup di Jogja, ngontrak dan rutin pulang ke Salatiga.

Demikian berjalan sampai menikah tahun 2007, kami ngontrak di dusun Karangbalong kecamatan Tengaran kabupaten Semarang, sepelemparan batu dari rumah orangtuaku di dusun Jagalan Salatiga dan sepelamunan pendek sudah sampai Ramayana Mall di pusat kota. Dua tahun kemudian kami pindah ke Bancaan Salatiga kota, sebelah kuburan cina. Setahunan lebih kemudian kami pindah ke Jogja, seperti biasa rutin pulang ke Salatiga.

Setahun kemudian kami pindah ke Australia. Oleh pertimbangan biaya tiket pesawat, kami hanya PULANG maksimal 2 kali setahun; sebuah proses hidup yang menarik sekaligus cukup berat, mungkin sebab selalu rindu 'rumah', dan 'rumah' berarti Salatiga. Tahun depan, awal 2016, kami akan pindah ke Salatiga lagi, ke sebelah kuburan cina itu. Kudengar Pak Rebo dan Slamet sudah meninggal beberapa waktu lalu. Semoga damai abadi tetanggaku. Dan semoga rumah persis di belakang rumah kami tak lagi dipenuhi cewek-cewek mahasiswa yang berisik tidak keren dengan musik-musik ya ampun yang membuatmu pesimis dengan masa depan Indonesia.